Di tengah meningkatnya kebutuhan alat kesehatan dalam negeri dan tingginya ketergantungan pada produk impor, muncul pertanyaan besar: bagaimana membangun industri alkes yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan? Jawabannya tidak hanya terletak pada kapasitas produksi, tetapi juga pada model kepemilikan dan kolaborasi yang digunakan. Di sinilah konsep koperasi multi pihak menghadirkan pendekatan baru: ekosistem alkes berbasis kepemilikan bersama.
Mengapa Kepemilikan Bersama Itu Penting?
Selama ini, banyak pelaku industri alat kesehatan berjalan sendiri-sendiri — produsen fokus pada produksi, distributor pada pengiriman, fasilitas kesehatan pada pengadaan, dan masyarakat hanya sebagai konsumen pasif. Tidak ada keterhubungan struktural yang mengikat mereka dalam kepentingan bersama.
Kepemilikan bersama mengubah itu semua. Dengan menjadi anggota koperasi, setiap pihak memiliki posisi yang setara: sebagai pengguna, mitra, sekaligus pemilik. Keuntungan yang dihasilkan dari aktivitas koperasi tidak hanya mengalir ke segelintir pihak, tetapi dibagikan secara adil sesuai kontribusi.
Ekosistem yang Terhubung, Bukan Terpisah
Model koperasi memungkinkan lahirnya ekosistem alat kesehatan yang terhubung secara fungsional dan finansial. Produsen bisa memproduksi sesuai kebutuhan nyata fasilitas kesehatan. Tenaga medis bisa memberi masukan langsung dalam pengembangan produk. Masyarakat bisa berpartisipasi sebagai investor mikro atau konsumen yang sadar kualitas.
Dengan sistem ini, koperasi tidak hanya menjual produk, tetapi membangun hubungan jangka panjang yang saling menguatkan antar semua pihak.
Waktu yang Tepat untuk Berubah
Pandemi COVID-19 membuka mata semua pihak bahwa ketergantungan pada impor adalah kerentanan. Banyak alat kesehatan yang sulit didapatkan karena rantai pasok global terganggu. Ini menjadi momen penting untuk menyadari bahwa kemandirian industri alkes tidak bisa ditunda.
Dengan koperasi sebagai wadah, kita tidak hanya berbicara soal produksi atau perdagangan, tetapi tentang kedaulatan sistem kesehatan nasional.
Menuju Industri Alkes yang Berdaya Saing
Koperasi Multi Pihak mampu mendorong industri alat kesehatan lokal agar:
- Lebih inovatif karena terhubung langsung dengan pengguna
- Lebih efisien karena mengurangi mata rantai distribusi
- Lebih kuat karena dibangun oleh kepemilikan kolektif, bukan korporasi tunggal
- Lebih adil karena setiap pelaku ekosistem mendapatkan nilai yang setara
Inilah model ekonomi yang tidak hanya mengejar untung, tapi juga keberlanjutan.
Penutup
Ekosistem alat kesehatan Indonesia membutuhkan lebih dari sekadar pabrik dan pasar. Ia membutuhkan struktur yang saling terhubung, adil, dan kolaboratif — tempat setiap pelaku industri merasa memiliki dan bertanggung jawab.
Koperasi multi pihak bukan lagi wacana masa depan. Ia adalah kebutuhan masa kini. Karena hanya dengan berjalan bersama, kita bisa menciptakan industri alkes yang mandiri, tangguh, dan berdaulat.